BUKTI KUASA TUHAN DI BUMI ACEH..,
Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau biasa disebut PLDT Apung ini, awalnya bersandar di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh. Akan tetapi, setelah dihantam tsunami, kapal milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu terseret sejauh lima kilometer dan terdampar di tengah permukiman warga di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraksa, Kota Banda Aceh.
Kapal dengan berat 2.600 ton, panjang 63 meter, dan lebar 19 meter ini mampu menyalurkan listrik sebesar 10 mega watt. Sebelum datang ke Aceh, kapal ini pernah bertugas di Pontianak (1997), Bali (1999), dan kembali ke Pontianak (2001). Hadirnya kapal PLTD ini di Aceh atas permintaan Abdullah Puteh, Gubernur Aceh saat itu, untuk mengatasi krisi listrik yang terjadi tahun 2003.
Setahun lebih bertugas di Aceh, perjalanan kapal tersebut harus terhenti pada 26 Desember 2004. Saat merapat di Pelabuhan Ulee Lheue untuk mengisi bahan bakar, tiba-tiba tsunami datang menghantam.
Muhibbudin, Warga Punge Blang Cut yang rumahnya berada di samping PLTD Apung mengatakan, ketinggian air saat tsunami itu 10 meter lebih. “ Terbukti, rumah yang berada di sekitar kapal tersebut tidak rusak,” ujar lelaki yang saat ini bekerja sebagai pemandu wisata di Kapal PLTD Apung.
Muhibbudin mengatakan, setiap hari banyak wisatawan yang datang untuk melihat kapal tersebut. Bisa mencapai seribu pengunjung saat akhir pekan. Tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi juga dari luar kota, bahkan mancanegara. “Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, pada 19 Juli 2014 lalu menyempatkan diri berkunjung saat melihat perkembangan Aceh pasca 10 tahun tsunami,” ujarnya.
Menurut Muhibuddin, para pengunjung tidak dikenai biaya masuk. Hanya bayar parkir dua ribu rupiah dan sumbangan seikhlasnya saja,” tuturnya.
Fransisca, wisatawan asal Inggris yang berkunjung mengatakan, setelah ia melihat langsung kapal PLTD Apung tersebut, ia tidak dapat membayangkan dahsyatnya gelombang air yang telah merenggut 170 ribu nyawa manusia itu.
Fransisca mengaku, sangat ingin melihat Kapal PLTD Apung ini sejak 2005, setelah ia menyaksikan di televisi ada kapal besar yang terdampar di perkampungan masyarakat.
Penasaran? PLTD Apung ini jaraknya hanya sekitar 7 menit dari pusat kota Banda Aceh atau dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 20 menit.
No comments:
Post a Comment