Julukan Valentino Rossi
“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang
menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya
pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor”
setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003
menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah
dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama
tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui
pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia
juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga
menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes
membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu
menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.
Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi
akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua
pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP
Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor
Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai
motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004
dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap
Yamaha pertama yang paling banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali
juara pada musim 2005).
Pada tahun 2011, Valentino Rossi kemudian pindah ke Ducati, ada banyak
alasan mengapa Rossi berpindah haluan ke Ducati, Salah satu yang sempat
mencuat adalah alasan Rossi pindah ke Ducati adalah hanya karena uang.
Nilai kontrak yang jauh lebih tinggi bersama Ducati dikabarkan menjadi
daya tarik utama buat “The Doctor”. Namun belakangan alasan itu dibantah
sendiri oleh Valentino Rossi. The Doctor membantah dan menegaskan jika
uang yang dia
terima di Ducati tak
jauh berbeda jumlahnya dengan yang ditawarkan pihak Yamaha. Selama dua
tahun bersama Ducati, praktis Rossi tak pernah merasakan sekali pun
kemenangan. Prestasi paling top adalah peringkat dua di GP Prancis dan
GP Marino pada 2012, dan peringkat tiga di GP Prancis pada 2011.kemudian
Pada tahun 2013, Valentino Rossi kembali ke Yamaha, Alasan ia kembali
adalah Rossi sangat ketagihan dengan kemenangan, yang menurutnya rasanya
seperti candu. Karena ketagihan dengan candu kemenangan itu pula, ia
memutuskan kembali ke Yamaha.
No comments:
Post a Comment