Di tengah gempuran produk-produk software asing dan perangkat lunak bersifat “proprietary” masuk dengan dahsyatnya. Putra-Putri “melek IT” Bangsa ini masih memberikan sumbangsh besar untuk melawan gempuran produk-produk tersebut. Garuda OS, BlankOn, BAIK (Bahasa Anak Indonesia untuk Komputer) adalah salah satunya.
Kebangkitan
Nasional Indonesia sudah mencapai usia se-abad lebih (1908-2012), usia
kemerdekaan pun sudah 67 tahun hingga kini (1945-2012) dan sudah 67
tahun pula kita merdeka dari jeratan penjajahan dan penindasan moral
dari penjajah. Mungkin saja hari ini masih terasa suasana hari
kemerdekaan itu, karena baru beberapa minggu yang lalu 17 Agustus 2012
dilaksanakan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang Ke-67.
Kemeriahan dan ke khidmatan serta rasa syukur yang tiada taranya terasa
sangat merasuk jiwa dan raga Warga Masyarakat Indonesia dikala perayaan
hari ulang tahun ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan 1433 H yang pada
dulunya juga bertepatan sedemikian rupa.
Dengan
usia Bangsa Indonesia yang sudah lebih dari seabad tersebut, seharusnya
kita patut berbangga akan semua yang kita lalui dengan tenggat waktu
dan pencapaian selama itu. Sebenarnya bukan hal yang mudah untuk menata
Indonesia dengan kondisi keterbelakangan dan kebodohan seperti pada
jaman dulu. Sampai pada akhirnya dengan pergerakan waktu yang terus
bergulir, Bangsa ini bisa menjadi Bangsa Indonesia yang seperti sekarang
ini.
Akan
tetapi seiring dengan perjalanan waktu bergulir, masih saja ditemui
cerita miris dari Bangsa Sebesar Indonesia ini. Kenyataan yang terjadi
mengenai hal-hal diatas dan dengan umur kemerdekaan yang sudah melewati
setengah abad tersebut seharusnya telah mengantarkan Indonesia menjadi
Negara yang kuat, Negara mandiri (tidak tergantung dengan bangsa lain),
dan menjadi Negara yang hi-tech dengan kemajuan teknologi informasi yang
ada saat ini.
Namun pada kenyataannya Bangsa Indonesia semakin terpuruk dalam jurang keterbelakangan dan ketidakberdayaan menghadapi kemajuan teknologi yang ada. Dari data UNDP (United Nation Development Program) terkait index pembangunan manusia (Human Development Index Ranking) menempatkan Indonesia di urutan ke 60 dari 72 negara yang termasuk dalam peringkat salah satu lembaga survey international ini.
Fakta ini masih harus ditambah dengan kenyataan pahit bahwa di tahun-tahun yang lalu, Indonesia masih menduduki posisi dua terbawah dari 55 negara dalam peringkat daya saing antar negara. Sementara untuk di kancah ASEAN Indonesia menempati peringkat terbawah.
Itulah kondisi bangsa kita yang saat ini kita alami dan hadapi. Bagaimana perasaan kita sebagai warga dan Masyarakat Indonesia melihat ketidakberdayaan bangsa ini dalam persaingan dengan Negara lain. Mungkin saja suatu saat nanti harkat dan martabat Bangsa dan Negara kita secara tidak langsung dilecehkan oleh bangsa lain dengan ketidakmampuan menghadapi arus kemajuan peradaban dunia saat ini. Kita tidak boleh mengelak akan hal itu, karena memang kenyataannya Bangsa Ini terpuruk di jurang ketidakmampuan berdiri diatas kemampuannya sendiri. Bisa dilihat dari seringnya Bangsa Indonesia meminta bantuan dari Negara lain dalam berbagai bidang yang ada, meskipun secara sumber daya manusia masih memadai dan sanggup untuk meyelesaikan permasalahan yang ada tersebut.
Melihat berbagai fenomena seperti itu seharusnya kita sebagai anak bangsa malu akan hal tersebut, kita hanya dijadikan “Anak Bawang”
oleh negara-negara lain yang mempunyai kepentingan tersendiri denfan
Indonesia. Nah, dengan adanya potret dan fenomena yang terjadi.
Seharusnya kita sebagai anak bangsa bisa berpikir dan mencoba mencari
solusi akan hal itu, agar pada nantinya kita semua bisa membangun
kembali harkat dan martabat bangsa ini. Sehingga imbasnya akan membawa
peradaban bangsa yang lebih maju dan makmur untuk Masyarakat Indonesia.
Dan
semuanya itu pastinya membutuhkan peran banyak pihak untuk merubahnya,
terutama untuk Sumber Daya Manusia anak-anak bangsa ini untuk lebih
berpikir inovatif dan kreatif dengan karya-karya bermanfaat untuk
pembangunan kemajuan bangsa dan negara tercinta ini.
Disinilah
peran generasi-generasi biru kita, dimana mereka-mereka dapat membantu
bangsa yang terpuruk ini untuk membangun peradaban bangsa yang lebih
baik di masa yang akan datang. Dengan perkembangan teknologi dan
informasi yang ada, kita sebagai anak-anak bangsa ini harus lebih
inovatif dalam menciptakan suatu karya yang bermanfaat untuk kita
sendiri atau orang lain bahkan untuk Indonesia tercinta ini.
Hubungan
timbal balik antara anak-anak Indonesia dan pembangunan masa depan
bangsa sangatlah erat dan tidak dapat dipisahkan begitu saja, karena
anak-anak Indonesia adalah ujung tombak pemegang tongkat estafet
perubahan masa depan bangsa yang lebih maju dan bermartabat. Visi dan
misi utamanya tidak lain adalah merubah bangsa Indonesia ini lebih maju
dan lebih bermartabat di mata dunia, serta yang tidak boleh dilupakan
adalah implikasi dari pelaksanaan visi dan misi tersebut adalah tidak
lain untuk mensejahterakan semua Masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Melihat
betapa pentingnya peran anak-anak Indonesia terhadap pembangunan
karakter bangsa dan kemajuan bangsa. Anak-anak Indonesia harus di didik
dengan cepat seiring dengan semakin cepatnya arus perkembangan teknologi
dan informasi yang menjadi pilar kekuatan dan kekuasaan yang dapat
menentukan perubahan peradaban suatu bangsa tersebut.
Seorang Pemikir pernah berkata bahwa ”Barang siapa yang dapat menguasai teknologi dan informasi maka ia akan menguasai kehidupan”. (Alvin Toffler)
Seorang Pemikir pernah berkata bahwa ”Barang siapa yang dapat menguasai teknologi dan informasi maka ia akan menguasai kehidupan”. (Alvin Toffler)
Dan juga menurut Simon Peres, mengatakan bahwa di era teknologi dan informasi ini, ada 3 kekuatan yang dominan yakni:
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
3. Informasi
Ketiga kekuatan tersebut tidak bisa dipisahkan, karena ketiganya adalah kesatuan yang saling mengikat, tanpa IPTEK tak akan terwujud penerapan teknologinya. Melihat korelasi hubungan diatas, ternyata ketiganya memiliki peran penting untuk perubahan bangsa ini. Dan satu lagi yang lebih penting adalah implikasi dari ketiga elemen itu untuk output pemikiran-pemikiran inovatif anak-anak bangsa ini. Karena suatu inovasi dibuat berawal dari ketidakadaan suatu pemikiran baru atas suatu hal, maka ide dan kreatifitas itu akan muncul seiiring dengan kebutuhan dan kemampuan kita dalam mengelola IPTEK, teknologi dan informasi yang ada di sekitar kita.
Kita
semua tahu bahwa posisi Indonesia sekarang termasuk di dalam kategori
negara yang berkembang, tentunya sebuah negara berkembang harus
mempunyai persiapan untuk menghadapi era globalisasi yang semakin
mengganas ini. Mungkin dengan berbagai penellitian, riset dan
pengembangan serta penerapan Teknologi dalam pengaktualisasian karya
anak-anak bangsa dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Dengan
langkah-langkah strategis tersebut InsyaAllah permasalahan tadi dapat
terselesaikan secara berangsur-angsur. Dan negara ini pun bisa sedikit
berbusung dada untuk bersaing dengan negara-negara berkembang dan maju
lainnya.
Untuk saat ini mungkin kita boleh sedikit berbangga akan anak-anak bangsa yang sudah sadar akan hal-hal diatas, dengan membuat ide-ide baru dan inovasi baru dalam segala aspek kehidupan baik dalam hal militer,teknologi ataupun pemikiran-pemikiran baru terhadap suatu ilmu. Tidak terkecuali juga dalam bidang teknologi dan informasi, terutama dalam bidang-bidang krusial seperti inovasi pada teknologi perangkat lunak komputer dan software. Ini menjadi menarik untuk dibahas kedepannya, karena ternyata inovasi-inovasi di bidang-bidang teknologi dan informasi ini dapat memberikan profit yang tinggi untuk kemakmuran bangsa dan negara.
Rasa
bangga `kan produk-produk dalam negeri akan memberikan citra yang baik
pula untuk negara tersebut, dan secara tidak langsung harkat dan
martabat bangsa akan terangkat. Citra yang terus dibangun dengan baik
tersebut akan memberikan suatu pAndangan tersendiri bagi Bangsa
Indonesia kedepannya. Oleh karenanya inovasi dan pembuatan produk dalam
negeri harus terus digalakkan secara cepat dan tepat.
Dengan adanya momentum Indonesia Linux Conference 2012
ini, Penulis akan sedikit memberikan sedikit gambaran mengenai inovasi
yang dilakukan para putra dan putri terbaik bangsa ini. Tentunya
gambaran beberapa produk inovasi ini masih dalam bidang Open Source dan FOSS (Free And Open Source Software). Berikut beberapa karya membanggakan generasi biru Bangsa Indonesia :
1. Garuda OS
Garuda
OS merupakan Sistem Operasi buatan anak negeri berbasis Open Source.
Sistem operasi ini dibuat atas dasar keresahan para putra dan putri
terbaik Indonesia atas gempuran produk-produk Sistem Operasi dari luar
negeri yang sungguh dahsyatnya. Dibuat oleh para pengembang lokal dalam
negeri, kehadiran Garuda OS ini diharapkan bisa sedikit mengisi
kekosongan Sistem Operasi khusus untuk Masyarakat Indonesia. Garuda OS
dibuat dan di desain secara khusus dan menawan sesuai dengan
karakteritik Masyarakat Indonesia yang masih sulit untuk bermigrasi ke
dalam Sistem Operasi yang Open Source. Kebanyakan Masyakarat Indonesia
masih enggan meninggalkan Sistem Operasi yang mereka pergunakan saat
ini, oleh karenanya para pengembang lokal ini berusaha menghadirkan
Sistem Operasi Open Source yang menyerupai Sistem Operasi yang saat ini
masih dipergunakan oleh Masyarakat Indonesia pada umumnya. Sistem Operasi karya anak bangsa ini, mendukung penggunaan dokumen Format
SNI (StAndar Nasional Indonesia). Garuda OS juga sangat aman dari
gangguan virus komputer, stabilitasnya tinggi, disertai dukungan bahasa
Indonesia dan dilengkapi dengan banyak program dari berbagai macam
kategori. Kedepannya diharapkan Masyarakat Indonesia bisa mempergunakan Sistem Operasi “Garuda” ini untuk keperluan sehari-harinya.
Ayo,
semua Masyarakat Indonesia buktikan bahwa Bangsa Kita tidak lagi
bergantung terhadap software bajakan dan sistem operasi serupa. Tunjukan
jati diri Anda sebagai warga negara Indonesia dengan mempergunakan
Sistem Operasi Garuda ini dan berbanggalah mempergunakanya. Dengan motto
“Garuda Di Dadaku, Garuda Di Koputerku” semoga bisa menggema di seluruh
laptop dan dekstop PC Masyarakat Indonesia.
2. BlankOn Linux OS
Satu
lagi karya membanggakan putra-putri terbaik Bangsa ini dalam bidang
Open Source. Namanya sedikit ke-Indonesiaan yaitu BlankOn, OS buatan
anak negeri ini merupakan hasil*kerja keras berberapa Komunitas Open
Source Indonesia dengan pengembang Linux. Mereka semua tergabung dalam
Komunitas YPLI atau biasa dikenal Yayasan Penggerak Linux Indonesia.
Dengan konsep Ke-Indonesiaan, BlankOn OS ini hadir dengan kekhasan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan bermartabat. Desai-desain tersebut meliputi bahasa,
tema Seni dan Budaya, Aksara Nusantara dan Aplikasi Khas Indonesia.
Dengan tetap berkonsep Open Source, BlankOn OS ini hadir dengan bendera
Open Source nya, Anda pun bisa mengunduhnya secara gratis dan legal
tentunya. Ide pembuatan Sistem Operasi ini juga didasarkan pada
kegelisahan para Penggiat Open Source di Indonesia, dimana para Penggiat
Open Source ini merasa dirugikan atas produk-produk software,perangkat
lunak dan sistem operasi berbayar atau biasa disebut “Proprietary”.
Software-software Close Source tersebut, dirasa sangat merugikan Bangsa
dan Negara ini secara tidak langsung dan merugikan Masyarakat Indonesia
secara langsung.
Betapa tidak merugikannya, uang negara banyak sekali tersedot untuk membiayai produk-produk asing berbayar ini. Bayangkan saja, Indonesia saat ini membayar US$300 juta per tahun untuk membeli software proprietary dan di tahun 2010 yang lalu DIKNAS RI menganggarkan
Rp. 3.9 trilyun untuk TIK sekolah, sehingga total anggaran belanja IT
di prediksi sekitar Rp. 141 s/d 181 trilyun dan terus akan bertambah
tentunya setiap tahunnya. Tidak salah memang kalau para penggiat
kampanye Open Source ini sangat heroik memperjuangkan Free And Open Source Software (FOSS). BlankOn OS dan Garuda OS adalah salah satu bukti nyata perjuangan para Pahlawan Modern Penyelamat Bangasa ini.
3. BAIK (Bahasa Anak Indonesia Untuk Komputer)
BAIK
adalah sebuah kelompok bahasa pemograman tingkat tinggi yang dirancang
menggunakan ejaan Bahasa Indonesia. BAIK yang termasuk jenis bahasa
interpreter diciptakan untuk semua pemrogram yang mengenal bahasa
Indonesia ataupun bahasa-bahasa turunan aBhasa melayu, dan dapat
digunakan baik oleh para pemula maupun para pemrogram ahli. Bahasa
komputer BAIK telah membuat terobosan baru dalam dunia pemrograman
komputer khususnya di Indonesia, karena memberikan kemudahan dalam
membuat program komputer dengan tidak menggunakan ejaan bahasa Inggris,
yang sering menjadi kendala baik dalam pencarian dokumen-dokumen
bahasa pemrogramannya maupun pemahaman arti dari kata kunci-kata kunci
bahasanya. Dengan ide dasar memberikan kemudahan bagi pemorgam yang
kesulitan menggunakan Bahasa Inggris, maka dibuatlah bahasa pemograman
khusus berbahasa Indonesia dengan sintaks bahasa Indonesai pula. BAIK
(Bahasa Anak Indonesia untuk Komputer) adalah bahasa komputer ala bahasa
skrip serupa dengan perl,php dan python yang didesain untuk bisa
dijalankan di semua sistem operasi (OS), seperti Windows 7,Vista, XP,
2000,2003 server, 2008 server maupun Linux(Redhat, CentOS, Slackware,
Ubuntu dll) , Unix(Solaris,HP-UX) termasuk Mac OS.
Itulah
sedikit ulasan mengenai karya-karya anak bangsa yang bisa sedikit
membanggakan bangsa ini untuk sementara waktu, mungkin saja di luar sana
masih banyak karya-karya yang masih belum ter-ekspos ke media. Semoga
dengan adanya ulasan penulis ini, akan semakin banyak bibit inovator
muda dalam bidang teknologi dan informasi yang bisa mengorbit dan
menelurkan karya membanggakan untuk Bangsa dan Negaranya. Karena tidak
lain karya-karya tersebut akan mengangkat derajat Bangsa secara
perlahan-lahan.
Dengan adanya momentum Indonesia Linux Conference 2012
ini, semoga bisa menjadi batu loncatan dan refleksi ke depan. Agar pada
nantinya visi dan misi yang sudah ada tersebut bisa berkontribusi besar
untuk mengangkat Derajat Bangsa dan Negara ini. Tentunya dengan tetap
memperjuangakan FOSS (Free And Open Source Software) untuk kemakmuran
Bangsa Negara serta Masyarakat Indonesia.
Untuk
terakhir kalinya Penulis berpesan agar kedepannya generasi-generasi
bangsa ini bisa sedikit mendapat pAndangan dan gambaran akan hal-hal apa
saja yang sedang dihadapi bangsanya. Diharapkan juga generasi bangsa
yang ada, bisa mengambil peranan penting untuk membangun bangsa tercinta
ini agar Bangsa Indonesia kembali mendapatkan jati dirinya sebagai
bangsa yang besar dan jaya.
No comments:
Post a Comment