Monday, May 16, 2016

Berkata Kata Indah

Dapat sebuah cerita dari seorang sahabat, tentang “kata-kata yang keluar dari mulutku dan yang sering aku tuliskan ternyata pedas dan kasar” katanya. Sebuah kritik yang aku harus terima sebagai pelajaran berharga bagi perbaikan diri. Bicara tentang rangkaian kata memang dapat bermakna indah dan juga buruk bagi yang mendengar dan membacanya. Memang sudah berapa milyar kata telah aku ucapkan dan tuliskan, tentunya ada banyak kata-kata yang tidak enak di dengar telinga dan di baca. Ada kata-kata kotor, marah, benci, yang perna di dengar dari mulutku kepada orang yang aku ajak bicara.
Inginku menjadi pujangga yang puitis yang ucapanya dan tulisannya nikmat di dengar atau kata-katannya seperti seorang ustadz yang menenangkan di dengar oleh jamaahnya, tapi mungkin rasanya aku perlu belajar banyak dari para pujangga dan ustadz bagaimana indahnya sebuah kata-kata jika pandai merangkainya. Biar setiap kata yang aku ucapkan dan tuliskan bisa membuat orang tersenyum, bukan membenciku atau malah memusuhiku. Karena saat ini rangkaian kata-kataku sangat buruk seperti orang kalau lagi marah-marah mimik wajah sambil tersenyum nanti tidak akan kesampai nilai marahnya, atau mau menenangkan orang sambil berteriak-teriak malah jadi lari terbirit-birit itu orang. Jadi memang butuh belajar jadi pujangga dan ustadz.
Ingat beberapa waktu lalu, yang ramai membicarakan tentang aksi demonstrasi yang terlalu kasar dalam mengucapkan kata-katanya, sampai-sampai pak SBY reaktif terhadap cara mereka meluapkan ketidakpuasan dengan membuat aturan berdemonstrasi. Ya itulah sebuah rangkaian huruf demi huruf, berangkai lagi kata demi kata, sampai pada kalimat demi kalimat yang di ucapkan dengan logat maupun cara penyampaian yang berbeda-beda. Orang solo yang lembut tentu berbeda dengan suroboyo yang menurut orang solo sangat kasar kata-katanya. Memang kata-kata memberikan arti dan pengetahuan yang dapat begitu indah dan sangat tajam yang bisa melukai hati…
Sedang intropeksi untuk indah dalam berkata-kata mirip seorang pujangga,hahaha…
terima kasih buat alarm pengingat hidup

No comments:

Post a Comment